Makanan Bergizi Gratis di SD Rajawetan Basi dan Tak Layak Makan, Orang Tua Murid khawatir



Kuningan Forwades.com -Kasus makanan bergizi gratis tidak layak konsumsi kembali terjadi, kali ini di SD Rajawetan. kecamatan  Pancalang kabupaten Kuningan .

Adanya makanan  yang tidak layak tersebut membuat Orang tua murid merasa geram dan khawatir dengan kondisi makanan yang disajikan kepada anak-anak mereka.

bukan tanpa sebab, anak anak mereka takut keracunan seperti yang terjadi di beberapa sekolah yang ada di Jawabarat.

Atas kejadian tersebut Pihak sekolah telah menyampaikan kepada pihak pemilik dapur dengan memberikan bukti bahwa nasi yang diterima pihak sekolah sudah basi dan telor tidak layak konsumsi sudah berbau.

Menurut salah satu guru, bahwa kejadian serupa bukan kali pertama, sehingga mempertanyakan kinerja tim  SPPG, 

"Mohon maaf ibu tolong disampaikan komplenan saya kepada tim sppg karena tadi makanan di sekolah SD basi, telurnya sudah bau busuk 🙏

Kejadian makanan basi bukan pertama kali.. Terimakasih bu 😊🙏" Ujar sumber yang minta dirahasiakan .


Salah satu orang tua siswa memintamu kepada penyedia MBG meminta agar makanan yang diberikan diperiksa secara ketat untuk memastikan nutu dan kualitas untuk di konsumsi.

"Bagaimana bisa makanan yang disajikan kepada anak-anak kita tidak layak konsumsi? Ini sangat memprihatinkan," timpal  salah satu orang tua murid yang lain yang  enggan disebutkan namanya.

Sementara itu pihak kecamatan pancalang menyoroti kejadian yang terjadi di SDN Rajawetan, bahkan menurut Camat Pancalang, Jujun , dirinya sudah menegur beberapa kali namun membandel.

" sering diingetin tapi bandel" ujar camat melalui WhatsApp kepada awak media ini Selasa 21/10/25


- *Investigasi*: Sekolah dan dinas terkait perlu melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti makanan basi tersebut.

- *Pemeriksaan Kesehatan*: Makanan yang disajikan harus diperiksa secara ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan konsumsi.

- *Pengawasan*: Pengawasan yang lebih ketat perlu dilakukan untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi di masa depan.



Previous Post Next Post