Kuningan forwades.com - Untuk meningkatkan pemenuhan Gizi pelajar di kabupaten Kuningan , 80 Dapur MBG akan dibangun, hal ini juga untuk memberikan peluang usaha untuk masyarakat kuningan serta membuka lapangan kerja,
Namun dalam pelaksanaannya banyak mendapat kritikan dari publik terutama dalam regulasi untuk pengadaan dapur MGB yang diduga dimonopoli oleh keluarga pejabat, salah satunya kritik dari pentolan Gibas.
Ketua Gibas Resort Kuningan, Manap Suharnap, melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan. Ia menilai program tersebut perlu dievaluasi menyeluruh, terutama dari sisi perizinan dan pengelolaan lingkungan.
“Semua MBG yang ada di Kuningan perlu dievaluasi kembali. Pertama, perizinan termasuk perizinan lingkungan. Kedua, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) segalanya itu tidak pernah ditemukan. Pemerintah harus turun langsung ke lapangan,” tegas Manap Suharnap. Rabu (15/10/2025)
Ia menambahkan, pelaksanaan MBG tidak boleh hanya berorientasi pada anggaran semata tanpa memperhatikan aturan dan prosedur. “Apakah mereka sudah memakai prosedur apa pun? Jangan yang di otak mereka itu hanya sebatas uang-uang,” ujarnya.
yang kedua , jangan ada monopoli ataupun KKN terkait pengadaan dapur MBG seperti informasi yang beredar sepupu dari suaminya wakil Bupati bermain di bidang ini.
Manap mendesak pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan langsung ke setiap titik pelaksanaan MBG, memastikan kelengkapan perizinan, termasuk keberadaan IPAL yang sesuai standar. Menurutnya, hal ini penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah terkait pernyataan Ketua Gibas tersebut.
