KUNINGAN Forwades.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Kabupaten Kuningan tengah dilanda krisis internal yang serius. Sejumlah pengurus secara serentak menyatakan pengunduran diri dari kepengurusan, memicu dugaan adanya "pecah kongsi" dan ketidaksesuaian visi antara pengurus dan organisasi.
Para pengurus yang mundur menilai APDESI Kuningan telah tidak lagi sejalan dengan semangat perjuangan kepala desa dan minimnya transparansi dalam pengelolaan organisasi.
Salah satu pengurus yang mengundurkan diri yang enggan namanya disebut secara tegas menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah melihat APDESI kehilangan arah perjuangan.
"Kami melihat APDESI tidak memiliki arah tujuan yang jelas. Organisasi ini terkesan hanya mengejar kegiatan Bimtek, cenderung eksklusif, dan sering mengambil kebijakan yang over confidence tanpa mempertimbangkan aspirasi para anggotanya," ujarnya pada media ini, Rabu 03/12/25.
Ia menuding adanya krisis kepemimpinan dan transparansi, baik dalam hal informasi maupun pengelolaan anggaran.
Dari hasil pantauan media ini pengurus yang mengundurkan diri telah membentuk paguyuban " Sadulur " yang anggotanya bukan saja dari para kepala desa tetapi juga dari berbagai unsur seperti tokoh masyarakat, tokoh intelektual serta para akademisi yang siap memberi kontribusi baik pandangan maupun pikiran untuk memajukan kuningan. ( bul )
